Kamis, 03 November 2011

Bagaimana Cara Pemesanan Novel Ini

Cara pembelian Novel ini sangat mudah, ikuti langkah-langkah dibawah ini dan produk sudah siap di tangan anda. Adapun pembelian dapat dilakukan melalui  telp/SMS.



1.      Anda cukup menelpon atau sms ke nomor HP 0858-42069383 atau 0274-4462377 a/n Mohamad Lamsuri.
Format: BELI
(spasi)DALAM NAUNGAN KEAGUNGAN CINTA(spasi)JUMLAH(spasi)NAMA PEMESAN(spasi)ALAMAT PENGIRIMAN

2.      Selanjutnya kami akan konfirmasi ulang order Anda, total order beserta ongkos kirim dan nomor rekening pembayaran.
3.      Setelah melakukan transfer harap segera konfirmasi melalui sms/telepon agar order Anda cepat di proses.
Format: NOMOR ORDER
(spasi)JUMLAH PEMBAYARAN(spasi)TANGGAL TRANSFER



PEMBAYARAN DAPAT DILAKUKAN MELALUI:


BCA KCP Kaliurang                       BNI UGM
8610024336                                    0226097347
a.n CV.Aswaja Pressindo             a.n Mohamad Lamsuri

Buku-Buku Lain

Untuk Melihat buku-buku lain yang kami terbitkan, silahkan berkunjung ke
www.aswajapressindo.co.id

Sambutan dari Penulis Novel Dalam Naungan Keagungan Cinta

Bismillahi walhamdulillah, 

Dengan menyebut nama Allah dan segala puji bagi-Nya. Shalawat dan salam semoga senantiasa terlimpahkan bagi Nabi Muhammad saw, teriring doa semoga penulis dan pembaca yang mulia termasuk dalam golongan orang-orang yang mendapatkan sSambutanSAyafaat beliau di hari kiamat kelak. Penulis sangat bersyukur kepada Allah atas terbitnya cetakan kedua buku penulis Dalam Naungan Keagungan Cinta (Novel Spiritual Penggugah Jiwa). Pada kesempatan ini, penulis secara khusus ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ngarso Dalem Sri Sultan Hamengku Bowono X (Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta), Bapak Prof. Dr. H. Musa Asy’arie (Rektor UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta), Bapak Drs. H. Ilyas Sabli, M.Si. (Bupati Natuna), Bapak Hadi Candra, S.Sos. (Ketua DPRD Kabupaten Natuna) yang telah berkenan memberikan kata sambutan untuk cetakan kedua novel ini. Terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Prof. Dr. H. Said Agil Siradj, M.A. (Ketua Umum PBNU), Bapak Prof. Dr. H. Nasaruddin Umar, M.A. (Wakil Menteri Agama RI), Bapak Prof. Dr. H. Nizar Ali, M.Ag. (Guru Besar UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta), Bapak Dr. H. Imron Rosyadi, S.H., M.H. (Penulis Disertasi Perlindungan Hak-hak Perempuan Pasca Perceraian di Indonesia), Bapak Dr. H. Harry Azhar Azis, M.A. (Wakil Ketua Komisi XI DPR RI), Ibu Prof. DR. Hj. Tutty Alawiyah AS (President of International Moslem Woman Union Indonesia dan Ketua Umum PP Badan Kontak Majelis Taklim), Ibu Dra. Hj. Khofifah Indar Parawansa (Ketua Umum Pengurus Pusat Muslimat NU, Mantan Menteri Pemberdayaan Perempuan RI), Bapak Ahmad Doli Kurnia, S.Si., M.T. (Ketua Umum DPP KNPI dan Vice President of World Assembly of Youth), Bapak H. Didi Petet (Aktor dan Budayawan Nasional), Ibu Dra. Hj. Afrahul Fadhilah Ibrahim (Ketua Muslimat NU United of Kingdom), Bapak Drs. H. Tafruddin Jarijis (Ketua DPP MDI Kepulauan Riau), Bapak K.H. Abdulhakim Fauzi, M.A. (Narasumber Siaran Keagamaan TVRI Nasional), Bapak H. Baru Rochim, S.E. (Ketua PW GP Ansor Kepulauan Riau), Bapak Ir. Eddy Prasetyo (Wakil Ketua Tanfidziyah PWNU Propinsi Kepulauan Riau  dan Sekretaris DPD KNPI Kepulauan Riau), Bapak Dida Priautama, S.E. (Ketua DPD Barisan Muda Kosgoro 1957 Propinsi Kepulauan Riau), Drs. K.H. Abdul Rozaq Shofawi, (Pengasuh Pondok Pesantren Al-Muayyad, Surakarta), Drs. K.H. Mohammad Dian Nafi', M.Pd., (Direktur Amwin Institute, Windan, Makamhaji, Kartosuro) atas komentar yang diberikan untuk novel yang sangat sederhana ini, Bapak Yulizar, S.E. (Ketua DPC Barisan Muda Kosgoro 1957 Kabupaten Natuna), dan Bapak H. Harmidi, S.E. (Ketua DPD KNPI Kabupaten Natuna) atas dukungan yang diberikan. Mengakhiri kata pengantar penulis untuk cetakan kedua ini, penulis berdoa kepada Allah semoga segala bantuan yang diberikan kepada penulis  dalam menyelesaikan cetakan kedua novel ini dicatat sebagai jariyah di sisi Allah.
Akhirnya, selamat membaca!


Penulis
Ibnu Yasin Al-Hajj Al-Hafizh

Rabu, 02 November 2011

Profil Penulis Novel Dalam Naungan Keagungan Cinta

Ibnu Yasin Al-Hajj Al-Hafizh


Adalah nama pena dari H. Tirtayasa yang lahir di Kelanga, K e c a m a t a n Bunguran Timur ( s e k a r a n g Kecamatan Bunguran Timur Laut), Kabupaten Kepulauan Riau (sekarang Kabupaten Natuna), Propinsi Riau (sekarang Propinsi Kepulauan Riau), pada tanggal 6 Nopember 1974. Setelah menamatkan Sekolah Dasar di desanya pada tahun 1987, pada tahun yang sama dia mendaftarkan diri menjadi siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri Ranai (selesai tahun 1990) dan setelah istirahat kurang lebih setahun, kemudian dia melanjutkan studi di Pondok Pesantren Al-Muayyad, Solo, Jawa Tengah, pada tahun 1991 (sampai tahun 1994). Di pondok pesantren Al-Muayyad tersebut, dia belajar di Madrasah Aliyah dan Madrasah Diniyah Wustha. Di Madrasah Diniyah ini dia mengikuti Program Tahfizhul Qur’an (penghapalan Al-Qur’an) 30 juz dengan mata rantai “sanad” nomor 32 dari Rasulullah, berdasarkan qira’at Imam ‘Ashim riwayat Imam Hafsh menurut jalur Asy-Syathibiyah dengan bertalaqqi kepada K.H. Nizham Abdul Mannan (Surakarta, 31), yang bertalaqqi kepada K.H. Umar Abdul Mannan (Surakarta, 30), yang bertalaqqi kepada K.H. Muhammad Munawwir (Yogyakarta, 29), dan berhasil menyelesaikan program tersebut dalam waktu kurang lebih delapan bulan. Pendidikan formalnya di SLTA diselesaikan pada tahun 1995 di Madrasah Aliyah Darul Ulum, Ranai, Natuna, sebagai alumnus tahun keduadari madrasah tersebut. Kemudian, anak keempat dari enam bersaudara buah perkawinan M. Yasin dan Hj. Patenah ini melanjutkan studinya ke Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sunan Kalijaga (sekarang UIN Sunan Kalijaga) Yogyakarta, dengan memilih Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) dan dapat diselesaikan dengan mendapat predikat Cumlaude pada tahun 2001. Semasa kuliah di UIN Sunan Kalijaga, dia melibatkan diri dalam beberapa organisasi kemahasiswaan, seperti Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Himpunan Mahasiswa Jurusan PAI, Senat Mahasiswa Fakultas Tarbiyah, Unit Kegiatan Mahasiswa Jam’iyyatul Qurra’ Walhuffazh Al-Mizan, Koperasi Mahasiswa, Kelompok Studi Ilmu Pendidikan, dan Majalah Mahasiswa Paradigma. Setelah menyelesaikan pendidikan S1, pendidikannya dilanjutkan ke Program Pascasarjana (S2) pada perguruan tinggi yang sama dengan mengambil konsentrasi Manajemen dan Kebijakan Pendidikan Islam (MKPI) (dari tahun 2001 sampai dengan tahun 2003). Mulai tahun 2004, dia melanjutkan studi S2 dengan memilih Program Magister Manajemen Pendidikan kerja sama Universitas Negeri Jakarta dengan Universitas Riau. Pada saat ini, di samping mengabdikan diri sebagai “pahlawan tanpa tanda jasa” pada Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 2 Bunguran Timur, Natuna, dia juga dipercayakan menjadi salah satu staf pengajar pada Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Natuna, yang secara khusus mengampu mata kuliah Tahsin Al-Qur’an dan beberapa mata kuliah lain seperti Ilmu Pendidikan, Ilmu Pendidikan Islam, Filsafat Pendidikan, Ilmu Jiwa Belajar PAI, dan Psikologi Pendidikan. Selain itu, dia juga terlibat dalam beberapa lembaga, ormas dan organisasi kepemudaan di Kabupaten Natuna seperti Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ), Ikatan Persaudaraan Qari’qari’ah dan Hafizh-hafizhah (IPQAH), Panitia Hari Besar Islam (PHBI), Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), Pengurus Cabang Nahdhatul Ulama (PCNU), Pengurus Cabang Lembaga Dakwah Nahdhatul Ulama (PC LDNU), Dewan Pimpinan Daerah Lembaga Adat Melayu Kepulauan Riau (DPD LAM Kepri), GRANAT, Dewan Pimpinan Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPD KNPI), Dewan Pimpinan Cabang Barisan Muda Kosgoro 1957, Gerakan Masyakarat Peduli Akhlak Mulia (GMP-AM), Dewan Pimpinan Kabupaten Majelis Dakwah Islamiyah (DPK MDI), Dewan Pendidikan dan lain-lain. Di samping itu, dia juga menulis di beberapa media cetak daerah sepert  Radar Kepri, Natuna Pos, Kepri Pos, Metro Natuna, Suara Natuna, Mimbar Mahasiswa STAI Natuna, Bunguran Pos, serta aktif berceramah di beberapa majelis taklim dan mengisi pelatihan di beberapa forum keagamaan dan pendidikan di daerahnya. Suaranya juga sering menghiasi dialog keagamaan di beberapa stasiun radio di Kabupaten Natuna. Wajahnya juga kerap “nongkrong” di Natuna Televisi. Dia juga beberapa kali dipercaya untuk menjadi dewan hakim pada Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) baik di tingkat Kabupaten Natuna maupun tingkat Propinsi Kepulauan Riau. Pada tahun 2007 dan 2008, dia ditunjuk sebagai salah satu Penasehat Bupati Natuna untuk bidang keimanan. Sejak tahun 2009, dia diberi amanah menjadi imam besar Masjid Agung Natuna, dan mulai tahun 2011,putera jati Melayu ini diberi kepercayaan menjadi salah seorang widyaiswara Kabupaten Natuna. Tulisan pertamanya dalam bentuk puisi dengan judul Beradu dimuat pada koran Serantau Riau, tahun 1988, ketika masih duduk di bangku kelas 2 SMPN Ranai, Natuna. Tulisannya dalam bentuk resensi buku pernah dimuat di SKH Kedaulatan Rakyat dan Bernas, Yogyakarta. Novel Dalam Naungan Keagungan Cinta adalah buku keduanya setelah antologi fiksi Dalam Naungan Mukjizat Cinta. Sekarang dia sedang menyiapkan penerbitan dua buku antologi puisinya, yaitu Muhasabah Cinta dan Syahadat Rindu.

Komentar-Komentar Tentang Novel Dalam Naungan Keagungan Cinta

"Novel ini sangat cerdas dan bijak dalam mematahkan argumen feminisme liberal dan radikal dengan bingkai nilai Islam orisinal dan setting dunia pesantren. Sangat penting dibaca oleh muslimah dan khalayak umum yang ingin mengetahui dan memahami relasi gender dalam Islam."

Prof.DR.Hj. Tutty Alawiyah. AS, Mantan Menteri Urusan Peranan WanitaRI, President of international Moslem Woman Union Indonesia dan ketua Umum Pimpinan Pusat Badan Kontak Majelis Taklim (PP BKMT) 






“Buku ini benar-benar sebuah karya ilmiah yang ditulis dalam bentuk novel dan berupaya mensinkronkan dua kutub realitas, yaitu pesantren dan dunia akademik perguruan tinggi. Karena itu, buku ini menjadi sangat menarik untuk di baca!”

Prof. Dr. H. Nizar Ali, M.Ag, Guru Besar UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta



“Novel karya Ustadz Ibnu Yasin Al-Hajj Al-Hafizh ini sangat menggugah! Sebuah karya berlatar pesantren. Penulis berhasil mengangkat aspek paling mendasar dalam kehidupan manusia : cinta!”

Dr. H. Harry Azhar Axis, M.A., Wakil Ketua Komisi XI (Keuangan/Perbankan) DPR RI.



“Dalam novel ini saya menemukan sebuah pergulatan pemikiran (terutama tentang relasi gender) dan pengembaraan kehidupan yang penuh kesantunan, nilai sosial dan religiusitas yang sarat hikmah.”

Dra. Hj. Khofifah Indar Parawansa, Mantan Menteri Pemberdayaan Perempuan RI, Ketua Umum Pengurus Pusat Muslimat NU



“Novel ini mampu membuat saya berpikir kaum perempuan menjadi lebih luas dan dapat memahami secara proporsional apa yang disebut dengan keadilan gender dalm Islam.
Novel ini , dengan demikian dapat mempengaruhi cara bersikap dan bertindak kaum perempuan menuju kehidupan yang berkeadilan.”

Dra. Hj. Afrahul Fadhilah Ibrahim, Ketua Muslimat NU United Of Kingdom



“Novel ini layak dibaca untuk memperkaya wacana kritis kita tentang relasi gender dalam perspektif Islam.“

Dr. H. Imron Rosyadi, S.H., M.H., Aktifis Gender dan Penulis Disertasi “Perlindungan Hak-hak Perempuan Pasca Perceraian di Indonesia” 







“Very excited…! Novel ini menggambarkan suasana kehidupan Indonesia yang sesungguhnya.”

Ahmad Dali Kurnia, S.Si., M.T., Ketua Urusan Dewan Pimpinan Pusat Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPP KNPI) dan Vice Pressident of World Assembly of Youth





“Sebuah novel yang patut dibaca oleh mereka yang masih memiliki rasa dan cinta”

K.H. Abdulhakim Fauzi, M.A., Narasumber Siaran Keagamaan TVRI Nasional







“Sebuah Novel yang memadukan kisah cinta dan sufistik, dengan sajian bahasa yang apik, indah dan menggugah! Suguhan cinta dalam novel ini sangat menarik untuk dibaca. Luar biasa!”


Drs. H. Tafruddin Jarijis, Ketua Dewan Pimpinan Propinsi Majelis Dakwah Islamiyah (DPP MDI) Kepulauan Riau







“Sebuah kisah cinta berbasis spiritualitas Islam. Disusun dengan bahasa yang cantik, unik dan menarik. Alur ceritanya dirancang sedemikian rupa sehingga pembaca begitu sulit untuk tidak menyebutnya sebagai novel yang sangat excited dalam menjelaskan relasi dunia pesantren dan masyarakat non pesantren umumnya.”


Ir. Eddy Prasetyo, Wakil Ketua Tanfidziyah PWNU Propinsi Kepulauan  Riau dan Sekretaris DPD KNPI Kepulauan Riau







Buku ini adalah sebuah karya fiksi-ilmiah dari seorang alumni pesantren, yang membedah ‘jerohan’ pesantren, untuk disuguhkan kepada masyarakat, tentang bagaimana pesantren  menularkan ilmu yang orisinal dan bersana. Hasilnya adalah manusia-manusia yang berkarakter islami. Inilah pesantren yang sebenarnya”

Drs. K.H. Abdul Rozaq Shofawi, Pengasuh Pondok Pesantren Al-Muayyad, Surakarta, Jawa Tengah





“Banyak konflik yang terjadi di masyarakat kita. Pesantren kaya dengan khazanah untuk memberikan solusi. Novel ini cerdas mengantarkan kita kesana.”

Drs. K.H Mohammad Dian Naft, M.Pd., Amwin Institute, Makamhati, Kartosuro, Jawa Tengah.





"Novel ini mengajak kita menemukan kembali hakikat kearifan pesantren, tentang kasih saying kiyai pada santri, lingkungan, umat dan bangsa, sebagai perwujudan kasih sayang Allah yang telah menciptakan alam semesta karena cinta."

Prof. Dr. K.H. Said Agil Siradj, M.A., Ketua Umum PBNU.



“Inilah novel yang menggabungkan antara ilmu dan hikmah serta berusaha dengan cukup serius untuk menyampaikan pesan Islam tentang keadilan gender.“

Prof. Dr. H. Nasaruddin Umar, M.A., Wakil Menteri Agama Republik Indonesia.







“Sebuah novel yang benar-benar kritis dan menggugah!”
H. Didi Petet, Aktor Kawakan dan Budayawan Nasional.